06/04/2021

Berhenti menyiksa diri sendiri dengan rencana datang on time!

Berhenti menyiksa diri sendiri dengan rencana datang on time!
Life of Pix

LowonganRembang.Com - Ungkapan waktu adalah uang barangkali sudah begitu melekat di hati masyarakat sehingga mereka sering itung-itungan soal waktu. Ketika ada janjian yang sudah ditetapkan waktunya, jika sifatnya formal mereka bisa sangat on time tanpa meleset sedikit pun. Dan untuk yang sifatnya informal gak usah ditanya lagi. Seperti biasa, janjiannya jam 7 ya di jam itulah mereka baru siap-siap mandi. Sebegitunya masyarakat kita dalam menghargai waktu.

Dalam konteks pekerjaan, mungkin hanya sebagian saja yang kelakuannya begitu. Soalnya ya itu, bos atau atasan adalah manusia paling menakutkan untuk dilawan. Kalau si bos sudah menentukan jam masuk kerja ya sudah itu tidak boleh kelewat. Tapi kalau tepat waktu sih gak masalah, wong tidak melanggar aturan dan si bos sendiri selalu mengingatkan kita untuk datang secara on time, bukannya in time.

Emang apa bedanya on time sama in time? Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia keduanya sama-sama memiliki arti tepat waktu. Bedanya, kalau on time itu artinya kita benar-benar datang tepat waktu. Kayak tadi, kalau janjiannya jam 7 ya kita datang jam 7 tepat.

Sedangkan in time berarti kita harus datang tepat waktu bahkan sebelum waktunya. Misalnya kita janjian jam 7, berarti kita bisa datang jam 7 kurang 15 menit atau bahkan kurang setengah jam malah lebih baik. Tapi oke lah, kita lebih familiar dengan kata on time daripada in time. Perkara penggunaannya yang suka meleset, harap maklum. Kita hanya ikut-ikutan saja kok.

Kembali lagi ke masalah waktu adalah uang. Entah filusuf mana yang punya statement ini. Apapun alasannya, nyatanya waktu tidak bisa dicairkan layaknya saldo di ATM. Terkadang kita lebih rela kehilangan beberapa uang daripada kehilangan me time kita.

Saat hendak berangkat kerja, kita lebih suka Masuk di jam mepet ketimbang harus datang lebih awal. Akuilah kawan-kawan. Kamu melakukan itu karena tidak rela kehilangan waktumu jika harus datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Waktu yang bisa digunakan untuk scroll-scroll sosmed harus hilang secara cuma-cuma di tempat kerja. Terkadang saya juga mikir begitu. Pada umumnya kita pun berpikir demikian. Tapi tahukah kamu bahwa rencana untuk masuk secara on time itu bisa berbahaya dan berpotensi mendatangkan siksaan buat dirimu sendiri? Ini penjelasannya.

Agenda kegiatan-kegiatan sebelum berangkat kerja barang kali sudah diperhitungkan seperti biasanya. Sarapan di jam sekian lebih sekian, BAB di jam sekian lebih sekian menit, saat mandi dan berangkat pun sudah terjadwalkan di menit ke sekian. hingga sampai di tempat kerja juga di jam yang sama seperti biasanya. Jam mepet ketika masuk kerja seperti sudah terpakemkan di dalam dirimu. Tapi masalahnya, kamu tidak pernah bisa memprediksi kendala yang akan kamu alami saat hendak berangkat kerja. Motor tidak mau menyala, lupa memberi makan hewan ternak, lupa menaruh seragam padahal harus dipakai.

Problem-problem yang tidak bisa diprediksi ini sangat menghambat laju kita untuk bisa datang on time di tempat kerja. Akibatnya kita jadi serba ngebut demi mengejar waktu yang terbuang untuk mengatasi kendala-kendala tadi. Kita jadi ngebut di kamar mandi, ngebut saat sarapan sehingga makanan yang terkunyah hanya 25%, ngebut saat macak hingga hasilnya tidak maksimal, hingga yang paling berbahaya yaitu ngebut di jalan.

Ketergesa-gesaan ini tentu merupakan siksaan tersendiri bagi kita yang ingin datang di jam yang mepet. Sebuah bumerang yang seharusnya tidak perlu kita hadapi seandainya kita mempersiapkannya sejak awal. Alih-alih kita malah berlama-lama di sosmed terlebih dahulu sampai memasuki jam rutinitas mandi kita. Keputusan-keputusan yang tidak perlu berpotensi mendatangkan ketersiksaan bagi diri kita sendiri.

Dan jangan lupa, kendala saat berangkat kerja tidak hanya muncul di rumah saja. Di jalan juga buanyak betul kendalanya. Sebut saja kendala seperti macet, banjir, kadang juga macet karena banjir, jalan ditutup karena ada acara nikahan sehingga kita harus mengambil jalan memutar, hingga yang paling bikin jantungan: kucing yang nyebrang seenaknya. Dalam keadaan tergesa-gesa, kendala-kendala semacam itu sangat memancing pisuhan keluar dengan sekencang-kencangnya. Tapi mau bagaimana lagi. Kejar-kejaran dengan waktu memang sudah dimulai sejak kita lebih memilih scroll-scroll sosmed ketimbang ngecek bensin yang barang kali perlu diisi.

Dengan proses kebut-kebutan yang kamu lalui dengan susah payah tadi, kamu mungkin memang berhasil mengejar waktumu yang terbuang karena harus mencari seragam yang nyelip di pojokan lemari. Tapi lihatlah, betapa tersiksanya kamu yang harus bersusah payah demi mengejar waktu. Padahal seandainya kamu menargetkan datang lebih gasik, 20 menit sebelum waktunya misalnya. kendala semacam itu tentu bisa kamu atasi dengan lebih selow dan nyaman. Mandimu bisa jadi lebih bersih, sarapan jadi lebih tenang, kamu bisa macak dengan gaya yang sekeren-kerennya, di jalan kamu juga tidak harus jadi pembalap. Dan yang paling penting, kamu jadi lebih disayang oleh atasan.

  • Penulis : Ari Tuyuhan Pancur

Jika ada pertanyaan hubungi kami : 

Related Posts